MENGOKOHKAN TRADISI RISET di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi tema utama Wisuda Sarjana dan Pascasarjana UIN Syarif HidayatullahJakartake-97pada tanggal 22 dan 23 Agustus 2015. Wisuda triwulan ketiga tahun ini diikuti 1.137 orang Sarjana, Magister, dan Doktor dalam berbagai bidang keahlian dan rumpun keilmuan yang dimandatkan kepada UIN Syarif HidayatullahJakarta. Sejak perluasan mandat pada tahun 2002 melalui transformasi institut menjadi universitas, perguruan tinggi Islam ini melahirkan ribuan sarjana dalam 11bidang ilmu, masing-masing enam bidang ilmu keagamaan yang meliputi Ilmu Ushuluddin, Adab, Dakwah, Syari’ah, Tarbiyah, dan Dirasah Islamiyah, serta lima bidang general science yang meliputiIlmu Kedokteran dan kesehatan, Sains dan Teknologi, Ekonomi, Psikologi dan Ilmu Sosial dan Politik. Dengan demikian, universitas ini secara perlahan memenuhi harapan umat untuk menyelenggarakan pendidikan yang komprehensif sambil tetap mempertahankan komitmen penyelenggaraan pendidikan keislaman sebaik mungkin sehingga dapat menghantarkan lulusannya menjadi profesional yang santri, melalui proses integrasi agama dan sains dalam semua tahap pendidikan, kurikulum, proses pembelajaran dan budaya kampus. Bersamaan dengan pelantikan sarjana dan pascasarjana tersebut, ditetapkan pula jumlah mahasiswa baru yang diterima UIN Syarif HidayatullahJakarta tahun akademi 2015-2016 sebanyak 5.242 dari kuota yang ditetapkan sebelumnya sebanyak 5.035. Penetapan jumlah mahasiswa baru yang diterima tahun ini dijaring dan disaring melalui lima jalur penjaringan dan penyaringan, yakni Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)untuk seluruh prodi umum melalui jalur prestasi akademik, Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN)untuk seluruh prodi keagamaan. Kemudian jalur Seleksi Bersama Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SBM-PTN) untuk prodi umum, dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Kagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) untuk prodi keagamaan. Keempat jalur ini dikelola panitia bersama nasional, baik di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenriset Dikti) maupun Kementerian Agama (Kemenag). Terakhir, jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) Mandiri yang diselenggarakan sendiri oleh universitas. Persaingan masuk mahasiswa ke UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2015 ini sangat ketat. Sebab dari lima jalur seleksi masuk yang disediakan, total calon mahasiswa yang tercatat berminat dan mendaftar mencapai 107.393 orang. Dengan demikian, rasio pendaftar dengan yang diterima adalah 1:21.33. Artinya, setiap satu mahasiswa diterima harus mampu mengalahkan 21 orang pesaing lainnya. Dalam hal ini, enam prodi dengan persaingan masuk paling ketat secara berturut-turut adalahPerbankan Syari’ahdengan rasio 1 : 111.7, Ekonomi Syari’ah dengan rasio 1 : 83.9, Manajemen dengan rasio 1 : 91.5, Bahasa dan Sastra Inggris dengan rasio 1 : 56.3, Pendidikan Guru MI dengan rasio 1 : 48.7, dan Manajemen Pendidikan dengan rasio 1 : 45.16. Sementara enam fakultas yang paling tinggi peminatnya sebagai akumulasi rata-rata minat prodi, secara berturut-turut ditempati FEB dengan rasio 1 : 73.7, FKIK dengan rasio 1:30.4, Fakultas Psikologi dengan rasio 1 : 25, FISIP dengan rasio 1 : 20.2, FITK dengan rasio 1 : 20, dan FAH dengan rasio 1 : 19.6. Konsistensi wisuda yang dilaksanakan empat kali dalam setahun, dan selalu mewisuda sarjana, magister dan Doktor di atas seribu orang sarjana baru menunjukkan bahwa kinerja para dosen di setiap prodi sudah semakin efisien, sehingga mampu meluluskan mahasiswa rata-rata 95 % tepat waktu untuk semua prodi. Di saat yang sama, tingginya angka peminat menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat kepada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga meningkat. Oleh sebab itu, layanan akademik menjadi hal wajib untuk terus ditingkatkan sehingga masyarakat tidak mengalami kekecewaan terhadap institusi pendidikan ini. Salah satu yang akan dipacu dalam satu tahun ke depan adalah produktifitas para dosen dalam penelitian dan publikasi karya ilmiah, serta pengakuan atas kualitas karya mereka baik pada skala lokal ke-Indonesiaan, regional di tingkat ASEAN, maupun dalam skala global di berbagai negara yang secara tradisional UIN Syarif Hidayatullah Jakartatelah memiliki jalur komunikasi dan transmisi akademik, baik di Timur Tengah, Eropa, Amerika, Australia, mapun negara-negara serumpun di Asia Tenggara. Tujuan utama peningkatan frekuensi dan kualitas proses serta hasil penelitian dosen di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah sebagai berikut :
Dinamisasi kegiatan penelitian di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kini dilakukan dengan mengembangkan sejumlah langkah berikut ini:
Kebijakan mengokohkan penelitian
bertujuan memfasilitasi para dosen melaksanakan tugas pokok mereka
sebagai dosen yang memiliki tugas mengajar, meneliti dan melakukan
pengabdian pada masyarakat. Dosen adalah ilmuwan yang mengajar,
karenanya, selama menjalani karirnya sebagai dosen harus setidaknya
menghasilkan beberapa teori tentang ilmu yang diamanahkan kepadanya.
Dengan demikian, kendati kewajiban mutlak meneliti hanya ada pada
profesor, tapi dosen yang berpangkat akademik di bawah profesorjuga
memiliki kewajiban sama. Hanya saja, kewajiban tersebut boleh diganti
dengan tulisan ilmiah lain dalam bentuk makalah. Demikian juga dengan
tugas pengabdian pada masyarakat, bukan tugas yang lepas dari tugas
mengajar dan meneliti, tapi inherence dengan tugas keilmuannya.
Oleh karena itu, pengabdian pada masyarakat merupakan tugas akademik,
yakni mendedikasikan ilmu, teori hasil penelitian pada kehidupan sosial.
Hasil-hasil penelitian tersebutakan menjadi bahan ajar, baik dalam
disain pembelajaran, maupun di luar bahan ajar, tapi akan tersampaikan
juga dalam proses interaksi para dosen dengan para mahasiswanya. Wallahu a’lam bi al-Shawab |
Artikel >